Sihir Dalam Sudut Pandang Syari’at (2)

Pertemuan ke-19

موقف الشريعة من السحر
Sihir dalam sudut pandang Syari’at

Pengajian IPNU-IPPNU PAC KECAMATAN TARUMAJAYA
Kitab Rawa’i Al Bayan Tafsir Ayat Al Ahkam Min Al-Qur’an
Minggu, 05 Juli 2020

Oleh. Ahmad Lahmudin

قال الله تعالى :
وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُوْلٌ مِنْ عِنْدَ اللهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيْقٌ مِنَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَل يَعْلَمُونَ . وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِيْنُ عَلىَ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِيْنَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوْتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُوْلَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُمْ بِضَارِّيْنَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَالَهُ فِى الأَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُوْنَ . وَلَوْ أَنَّهُمْ اَمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ .

التحــــليــــــل اللفظـــــــى
Mengurai lafaz (2)

الشياطين , makna yang terdekat dari kata tersebut adalah jin-jin yang durhaka. Demikian yang dikatakan oleh sebagian ahli tafsir. Sebagian ahli tafsir yang lain berkata, yang dimaksud dengan mereka adalah setan-setan yang berasal dari manusia. Pendapat yang dianggap lebih unggul, yang dimaksud dengan شياطين yaitu jin dan manusia. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;

وكذلك جعلْنا لِكلِّ نبيٍّ عَدُوًّا شياطِيْنَ الْاِنْسِ والجنِّ يُوْحِيْ بعضُهُمْ الى بعضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا .
‘Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan’

على ملك سليمان , maksudnya adalah على عهد ملكه وفى زمانه (di masa kekuasaan Nabi Sulaiman dan di masanya), dengan membuang ‘mudhof’.

Al-Mubarrad berkata, على bermakna فى ; فى عهد ملكه . Sebagaimana juga فى bermakna على , seperti di dalam surat Taha ayat 71;

وَلَاُصَلِّبَنَّكُمْ في جُذُوْعِ النَّخْلِ
‘dan sungguh, akan aku salib kamu di atas pangkal pohon kurma’

سليمان , adalah nama yang diambil dari bahasa Yahudi. Orang Arab pada masa jahiliyah berbicara dengan kata tersebut yang diperuntukkan bagi laki-laki yang buruk dengan ungkapan Sallam. Sebagaimana dikatakan;

فيه الرماح وفيه كل سابغةٍ . جدلاءَ مُحكمة من نسْج سلّام
‘Di dalamnya terdapat tombak-tombak. Di dalamnya terdapat baju-baju besi yang kuat serta kokoh dari tenunan Sallam’

Berkata Al-Alusi, سليمان adalah nama ajami (non Arab), tidak menerima tanwin sebab ‘alamiah’ (nama) dan ‘ujmah’ (non Arab). Sama dengan kata هامان , شامان . Dia tidak menerima tanwin bukan sebab ‘alamiah’ dan tambahan ‘alif’-‘nun’.

السّحر , sihir secara bahasa berarti mantera-mantera atau setiap sesuatu yang dilakukan secara halus maupun samar. سَحَرَهُ bermakna juga خَدَعَهُ (memperdaya, menipu).

Al-Qurthubi berkata, السحر (sihir) berasal dari التَّمْوِيه بِالْخِيَلِ (berkamuflase, menyamar dengan tipu daya). Sihir itu adalah perbuatan seseorang kepada sesuatu yang nyata maupun yang abstrak untuk menjadikan seseorang yang disihir berkhayal, berangan-angan bahwa sesuatu tersebut menyalahi kebiasaannya. Seperti seseorang yang melihat fatamorgana dari jauh lalu menduga bahwasanya itu adalah air. السحر , berasal dari akar kata سَحَرْتُ الصَّبِيَّ إذا خَدَعْتُهُ (Aku memperdaya anak kecil). Lubaid berkata;

فإنْ تسْألِينا فيمَ نحن فإنّنا . عصافيرُ من هذا الأنام المسحَّر
‘Jika kamu perempuan bertanya kepada kami tentang kami maka sesungguhnya kami adalah burung-burung kecil dari makhluk-makhluk yang tersihir’

Umru al-Qais berkata;

أُرانا مُوضعين لأمر غيبٍ . ونُسحَرُ بالطعام وبالشراب
عصافيرٌ وذيّانٌ ودُوْدٌ . وأجْرأُ من مُجلَّةِ الذِّئاب
‘Kami diperlihatkan kepada orang-orang yang membuat persoalan ghaib. Kami disihir dengan makanan dan minuman. Burung-burung kecil, lalat, dan ulat-ulat itu lebih berani daripada serigala-serigala yang pemberani’

Al-Alusi berkata, السّحر (sihir) adalah isim ‘masdar’ dari kata سَحَرَ يَسْحَرُ , dengan berharkat ‘fathah’ ‘ain fi’ilnya. Sihir adalah melakukan sesuatu yang halus serta samar. Kata السحر termasuk isim masdar yang syaz (tidak melalui jalan qiyas). Dipergunakan bagi sesuatu yang penyebabnya halus dan samar. Sihir merupakan perkara yang gharib (asing) yang menyerupai perkara yang khariq (di luar kebiasaan). Di dalam hadis disebutkan, إنّ من البيان لسحرًا (sesungguhnya sihir termasuk bayan –menjelaskan sesuatu melalui jalan yang berbeda-)

Wa Allahu A’lam ..

Post Author: Administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *