Pertemuan ke – 26, Kitab Ghaitsul Mawahib Al Aliyyah fi Syarhil Hikami Al ‘Athoiyah

Pertemuan ke – 26
Kitab Ghaitsul Mawahib Al Aliyyah fi Syarhil Hikami Al ‘Athoiyah
Syekh Abi Abdullah Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abbad An Nafazi Ar Randi

Ranting NU Bogasari dan HMR
Selasa, 13 Oktober 2020

Oleh. Ahmad Lahmudin

مَا مِنْ نَفَسٍ تُبْدِيْهِ إِلَّا وَلَهُ فِيْكَ قَدَرٌ يُمْضِيْهِ

‘Tidak ada helaan nafas yang terlahir darimu terkecuali bersamaan dengan takdir Allah yang telah tetapkan teruntukmu’

Setiap helaan nafas merupakan masa, waktu yang teramat kecil yang mengiringi seorang hamba semasa hidupnya. Setiap helaan nafas merupakan tempat takdir-takdir Allah Ta’ala yang dilewati oleh seorang hamba selama masa hidupnya. Setiap bagian yang terkecil aktivitas seorang hamba seluruhnya terkait dengan hukum dan takdir Allah Ta’ala. Dalam setiap helaan nafas ada hak-hak Allah yang wajib dilaksanakan oleh seorang hamba. Seorang hamba dimintai pertanggungjawabannya atas seluruh nafas yang diberikan kepadanya. Seluruh nafas merupakan amanah dari Allah yang tidak abadi. Sebab seluruh nafas merupakan tempat untuk mengatur urusan dunia seorang hamba. Tidak ada tempat baginya untuk mengikuti syahwat dan hawa nafsunya ..

Wa Allahu Al-Muwaffiq

Post Author: Administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *