
Pertemuan ke- 84
Kitab Rawa’i Al Bayan Tafsir Ayat Al Ahkam Min Al-Qur’an
Minggu, 24 Oktober 2021
Oleh. Ahmad Lahmudin
خاتمة البحث:
Akhir pembahasan
حكمة التشريع
Hikmah disyariatkan surat Al-Baqarah ayat 159-160.
جاءت الشرائع السماوية, لهداية البشرية , وإخراج الناس من الظلمات إلى النور, وقد أمرنا الإسلام بتعليم الجاهل., وهداية الضال, ودعوة الناس إلى الله, حتى تقوم الحجة على الناس, ولا يبقى لأحد عذر عند الله يوم القيامة.
Kedatangan agama-agama samawi bertujuan untuk menjadi petunjuk bagi manusia, dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju kepada cahaya Ilahi. Kita diperintahkan oleh Islam untuk mengajarkan orang yang tidak paham, memberi petunjuk kepada orang yang tersesat, mengajak manusia menuju kepada Allah, sehingga manusia mendapatkan hujjah (argumentasi), tidak lagi tersisa seorangpun yang memiliki alasan kelak pada hari kiamat di hadapan Allah Ta’ala.
ولما كان ما أنزله الله من البينات والهدى, لم ينزل إلا لخير الناس, وهداية البشرية إلى الطريق المستقيم, وكان كتم العلم وعدم تبليغه إلى الناس فيه تعطيل لوظيفة الرسالة, التي بعث الله بها رسله وأنبياءه, وفيه خيانة للأمانة التي ائتمن الله عليها العلماء (وإذْ أخذَ اللهُ ميثاقَ الذين أُوتُوا الكتابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلناسِ ولا تَكْتُمُونه ..) لذلك فقد شدد الله النكير على من كتم شيئا مما يحتاج الناس إليه, وخاصة من أمور الدين, وأوعد بالعذاب الأليم لكل من كتم آيات الله, أو أخفى أحكام الشريعة, لأن الكتمان جرم عظيم, يستحق مرتكبه اللعن والابعاد من رحمة الله عز وجل.
Tatkala Allah menurunkan penjelasan-penjelasan dan petunjuk-petunjuk, yang tidak diturunkan terkecuali untuk kebaikan manusia, dan menjadi petunjuk bagi manusia menuju ke jalan yang lurus. Menyembunyikan ilmu dan tidak disampaikan kepada manusia termasuk dari menterlantarkan tugas risalah yang Allah telah berikan kepada para utusan dan para nabi-Nya. Dengan menyembunyikan dan tidak disampaikan kepada manusia berarti dia telah berkhianat terhadap amanah yang Allah telah berikan kepada ulama. Allah berfirman dalam surat Ali ‘Imran, ayat 187, وإذْ أخذَ اللهُ ميثاقَ الذين أُوتُوا الكتابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلناسِ ولا تَكْتُمُونه .. (Dan ingatlah, ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab (yaitu), “Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya (isi Kitab itu) kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya,”). Maka sebab itulah, Allah memperkuat celaan kepada orang yang menyimpan informasi yang dibutuhkan oleh manusia, khususnya terkait dengan persoalan-persoalan agama. Allah menjanjikan azab yang teramat pedih bagi setiap orang yang menyembunyikan ayat-ayat Allah atau hukum-hukum syariat. Sebab perilaku menyembunyikan termasuk bentuk pelanggaran yang besar, pelakunya berhak mendapatkan laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah Azza wa Jalla.
وفي هذا دلالة واضحة, على عناية الإسلام العظيمة, بنشر العلم والثقافة, لتبليغ دعوة الله إلى الناس وانتشال الأمة من براثن الجهل والضلالة, فنشر العلم عبادة, وكتمه جناية, وقد قال عليه الصلاة والسلام: (بلغوا عني ولو آيةً) وقال صلوات الله وسلامه عليه (من سئل عن علم فكتمه أُلجِمَ يوم القيامة بلجام من نار)
Berdasarkan ini, menjadi jelas, perhatian Islam yang begitu besar terhadap tersiarnya ilmu dan budaya, dalam rangka menyampaikan ajakan Allah terhadap manusia dan mengeluarkan manusia dari cengkeraman kebodohan dan kesesatan. Menyiarkan ilmu merupakan ibadah. Sedangkan menyembunyikan ilmu merupakan tindak kriminal. Rasulullah Alaihishalatu Wassalam bersabda, بلغوا عني ولو آيةً (Sampaikan dariku meskipun satu ayat). Juga sabda Rasulullah Shalawatullah Wassalamuhu ‘Alaihi, من سئل عن علم فكتمه أُلجِمَ يوم القيامة بلجام من نار (Barang siapa yang ditanya tentang ilmu kemudian ia sembunyikan, maka ia akan dikekang pada hari kiamat dengan rantai dari api neraka).
Wa Allahu Al Hadi ila Sawaissabil …
