Pertemuan ke-3, Pengajian Bulanan Masjid Jamie Assalam Wahana Pondok Ungu, Babelan, Bekasi

Pertemuan ke-3
Pengajian Bulanan Masjid Jamie Assalam Wahana Pondok Ungu, Babelan, Bekasi.
Minggu, 6 September 2020

Oleh. Ahmad Lahmudin

بَابُ الثُّنائِىِّ
Bab kedua

وفيه ثلاثون موعظةً أربعةٌ أخبارٌ والباقى ﺁثارٌ ونعنى بالأخبار أقوالُ النبىِّ صلى الله عليه وسلم وباﻟﺂثار أقوالُ الصحابةِ والتّابعين (فمنه) أى فالمقالة الأولى من المُنبِّهات الثُّنائِيَةِ ما رُوى عن النبى صلى الله عليه وسلم أنه قال (خصْلتانِ لا شيئَ أفضلُ منهما الإيمانُ بالله والنفعُ للمسلمين) بالمقالِ أو بالجاه أو بالمال أو بالبدن. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (من أصبح لا ينوى الظُّلمَ على أحدٍ غُفِرَ له ما جنى ومن أصبح ينوى نُصْرةَ المظلوم وقضاءِ حاجةِ المسلم كانتْ له كأجر حَجَّةٍ مبرورةٍ)

Pada bab kedua ini terdapat tiga puluh nasehat. Empat nasehat berasal dari hadis Nabi, sisanya merupakan perkataan dari para sahabat dan tabi’in. Ungkapan pertama dari nasehat-nasehat bagian yang kedua, yaitu hadis yang diriwayatkan dari Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam, bahwasanya Nabi bersabda;
(Dua perkara yang tidak ada yang lebih baik dari keduanya, yaitu iman kepada Allah dan bermanfaat bagi kaum muslimin), baik melalui ucapannya, jabatannya, hartanya atau tenaganya. Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda;
(Barang siapa yang pada pagi harinya tidak berniat melakukan keburukan kepada orang lain maka akan diampuni dosa yang telah ia perbuat. Dan barang siapa yang pada pagi harinya berniat berniat menolong seseorang yang terdzolimi dan memenuhi kebutuhan sudaranya yang muslim maka baginya pahala seperti pahala haji yang mabrur)

وقال عليه السلام (أحبُّ العباد إلى الله تعالى أنفعُ الناس للناس وأفضلُ الأعمال إدخالُ السُّرور على قلب المؤمن يطْرُدُ عنه جُوعا أو يكشِفُ عنه كَرْبًا أو يقْضِى له دَيْنًا. وخَصْلتان لا شيءَ أخْبَثُ) أى أنْجَسُ (منهما الشركُ بالله والضُّرُّ بالمسلمين) فى أبدانهم أو أموالهم فانّ جميعَ أوامر الله تعالى ترجع إلى خصلتين التعظيمِ لله والشَّفَقَة لخلقه كقوله تعالى اقيموا الصلاةَ وﺁتوا الزكاةَ وقوله تعالى اشْكُرْ لى ولوالديك. رُوى عن أُوَيس القرنى أنه قال: مررتُ فى بعضِ سِياحَتى براهبٍ فقلتُ يا راهب ما أوّلُ درجةٍ يرقاها المريدُ قال ردُّ المظالم وخِفّة الظُّهر من التَّبِعات فانه لا يصْعَدُ للعبد عمل وعليه تَبِعةٌ او مظلِمَةٌ

Nabi Alaihissalam bersabda (Hamba yang paling dicintai Allah yaitu manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Amal yang paling baik yaitu membuat gembira hati saudaranya yang mukmin dengan menghilangkan rasa laparnya, meringankan kesulitannya dan melunasinya hutangnya. Dua perkara yang tidak ada yang lebih dibenci selain keduanya, yaitu berbuat syirik kepada Allah dan berbuat buruk kepada kaum muslimin), baik terhadap fisik mereka maupun harta mereka. Sesungguhnya seluruh perintah Allah kembali kepada dua perkara, yaitu mengagungkan Allah dan mengasihi makhluk-Nya. Seperti firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Baqarah ayat 43, أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَﺁتُوا الزَّكَاةَ (Laksanakanlah sahalat dan tunaikanlah zakat), dan firman Allah Ta’ala dalam surat Lukman ayat 14, اَنِ شْكُرْ لِى وَلِوَالِدَيْكَ (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu). Diriwayatkan dari Uwais al-Qarni, bahwasanya ia berkata, “Aku berjumpa Rahib di sebagian perjalananku. Kemudian aku katakan, Wahai Rahib, apa awal tingkatan di mana seorang ‘murid’ (seseorang yang ingin menuju kepada Allah) dapat naik menuju kepada maqam berikutnya. Maqam adalah tempat pemberhentian/stasiun bagi seseorang yang ingin menuju kepada Tuhannya.

-و- المقالة الثانية (قال) النبى (عليه السلام: عليكم بمجالسة العلماء) اى العالمين (واستِماءِ كلام الْحُكماء) أى العالمين بذات الله تعالى المُصيبين فى أقوالهم وأفعالهم (فإن الله تعالى يُحيى القلبَ المَيِّتَ بنور الحكمة) أى العلم النافع (كما يُحيى الأرضَ الموتَةَ بماءِ المَطَر) وفى رواية الطبرانى عن أبى حنيفةَ (جالِسوا الكُبراء وسائِلوْا العلماءَ وخالِطوا الحكماء)

Nasehat yang kedua. Nabi Alaihissalam bersabda (Wajib atas kalian duduk bersama ulama) maksudnya orang-orang yang ahli di bidang agama (mendengarkan ucapan para ahli hikmah) maksudnya adalah orang-orang yang mengetahui tentang Dzat Allah Ta’ala, orang-orang yang sesuai antara ucapan dan perbuatan mereka. (Sesungguhnya Allah Ta’ala menghidupkan setiap hati yang mati dengan cahaya hikmah), yaitu ilmu yang bermanfaat (sebagaimana Dia telah menghidupkan tanah yang gersang dengan air hujan) Di dalam riwayat at-Thabrani dari Abi Hanifah (Duduk bersamalah kalian dengan ulama terkemuka, bertanyalah kepada para ulama, dan bergaulah dengan para ahli hikmah).

وفى روايةٍ (جالسِ العلماءَ وصاحبِ الحكماءَ وخالطِ الكُبراء) فان العلماء ثلاثةُ أقسامٍ العلماءُ بأحكام الله تعالى وهو أصحاب الفتوى والعلماءُ بذات الله فقط وهم الحكماء ففى مُداخلتهم تهذيبٌ للأخلاق لأنهم أشرقتْ قلوبهم بمعرفة الله وأشرقتْ أسرارهم بأنوار جلال الله, والعلماءُ بالقسمين وهم الكبراءُ فإن مخالطة أهل الله تكسِب أحوالاً سنيَّةً والنفعُ بالحْظ فوق النفع باللفظ فمن نفعك لحظه نفعك لفظه ومن لا فلا. وكان السهروردى يطوف فى بعض مسجد الخَيْف بمنى يتصفح الوجوهَ فقيل له فيه فقال إن لله عبادا اذا نظروا الى شخص أكسَبُوه سعادةً فأنا أطلب ذلك.

Di dalam satu riwayat (Duduklah bersama para ulama, bergaulah bersama para ahli hikmah, dan bercampurlah dengan ulama terkemuka) Sesungguhnya ulama terbagi tiga bagian. Pertama, ulama yang mengetahui hukum-hukum Allah Ta’ala, yaitu para ahli fatwa. Kedua, ulama yang hanya mengetahui Dzat Allah Ta’ala, yaitu para ahli hikmah. Sebab bergaul dengan mereka dapat membersihkan akhlak-akhlak tercela. Oleh karena hati-hati mereka bersinar sebab ma’rifat kepada Allah. Rahasia-rahasia yang ada pada mereka bersinar sebab sinar Keagungan Allah Ta’ala. Ketiga, ulama yang mampu menyatukan ilmu kedua ulama di atas. Ulama yang ketiga adalah ulama yang teramat tinggi kedudukannya. Sesungguhnya bergaul dengan orang-orang yang berada di jalan Allah akan memperoleh kedudukan yang mulia. Manfaat dari memandang lebih tinggi dibanding dengan manfaat dari ucapan. Barang siapa yang pandangannya memberikan manfaat teruntukmu maka ucapannyapun bermanfaat bagimu. Barang siapa yang pandangannya tidak memberikan manfaat maka ucapannya tidak bermanfaat pula. As-Sahrurodi berkeliling di sebagian masjid Khaif yang berada di Mina. Dia meneliti setiap wajah-wajah. Diapun ditanya tentang perilakunya tersebut. Dia menjawab, “Apabila mereka melihat seseorang mereka memberikan kebahagiaan. Aku berkeinginan dilihat oleh mereka!”

قال النبى صلى الله عليه وسلم (سيأتى زمانٌ على أمتى يَفِرُّون من العلماء والفقهاء فيَبْتليهمُ اللهُ بثلاثة بلِيَّاتٍ: أُولاها يرفع الله البَرَكَةَ من كسْبِهِمْ. والثانيةُ يُسلِّط اللهُ تعالى عليهم سلطانًا ظالما. والثالثة يَخْرجون من الدنيا بغير إيمانٍ)

Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda (Akan datang suatu masa atas umatku mereka lari dari ulama dan para ahli fiqih. Kemudian Allah beri cobaan kepada mereka dengan tiga cobaan. Pertama, Allah angkat berkah dari usaha-usaha mereka. Kedua, Allah memberikan pemimpin yang dzolim kepada mereka. Ketiga, mereka keluar dari dunia tanpa membawa iman.”

Wa Allahu A’lam …

Post Author: Administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *