UCAPAN SELAMAT NATAL

Indonesia adalah negara majemuk yang dihuni banyak suku bangsa dan agama. Meskipun demikian, Indonesia tetap damai. Hal ini disebabkan penduduk Indonesia senantiasa megedepankan sikap toleransi dalam berbagai hal. Maka, tidak mengherankan jika sering kita jumpai seorang muslim mengucapkan “selamat natal” kepada orang yang beragama Kristen.

Pertanyaan:
Bagaimana hukum mengucapkan selamat natal kepada orang nonmuslim?

Jawaban:
Khilaf. Menurut literatur fikih klasik hal tersebut tidak diperbolehkan. Hukum ini memandang pada waktu itu memang tidak terjalinnya hubungan baik antara muslim dan nonmuslim karena masih sering terjadinya peperangan. Sehingga ucapan selamat natal masih berasumsi pada perasaan senang terhadap hari raya mereka. Sedang untuk waktu sekarang dimana toleransi dan saling menghargai sangat dibutuhkan demi terciptanya keharmonisan antar umat beragama sebagaimana yang difatwakan oleh Syeikh Romadhon Al Buthi, hukumnya diperbolehkan selama tidak ada tujuan meniru nonmuslim. Serta tidak ada kerelaan hati (rido) dengan kekafiran mereka.

Referensi:
استفتاء الناس للامام رمضان البوطي (١٠) – هل يجوز تهنئة غير المسلمين بأعيادهم وخاصة النصارى؟ وماذا اذا إضطر لذلك هل من صيغة مفضلة. وهل تجوز تعزيتهم أو القول “رحمه الله”؟ يجوز تهنئة الكتابيين : النصارى واليهودي بأفراحهم ويجوز تعزيتهم بمصائبهم بل يسن ذلك كما نص عليه الفقهاء ويجوز الدخول لمعابدهم لمناسبة ما بشرط أن لا يشترك معهم في عبادتهم.
فتاوى ابن حجر الهيتمى (٤/٢٢٣) – فالحاصل أنه إن فعل ذلك بقصد التشبه بهم في شعار الكفر كفر قطعا أو في شعار العيد مع قطع النظر عن الكفر لم يكفر, ولكنه يأثم وإن لم يقصد التشهد بهم أصلا ورأسا فلا شيء عليه.
مغني المحتاج (١٧/١٣٦) – ويعزر من وافق الكفار في أعيادهم, ومن يمسك الحية ويدخل النار, ومن قال لذمي يا حاج, ومن هنأ بعيده, ومن سمى زائر قبور الصالحين حاجا, والساعي بالنميمة لكثرة إفسادها بين الناس.

Dikutip dari buku Sangu Urip
Penerbit: Lirboyo Press

Post Author: Apip Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *